Rantai Makanan, Jaring-Jaring Makanan, Piramida Makanan

 

HARMONI DALAM EKOSISTEM | Rantai Makanan, Jaring-Jaring Makanan, Piramida Makanan

IPAS KELAS 5

Haiii Eco kids! siapa yang suka makan? semua makhluk hidup butuh makan, lho! Nah, hari ini kita akan belajar tentang bagaimana makanan berpindah dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya dalam rantai makanan. 

RANTAI MAKANAN

Rantai makanan adalah sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Dalam suatu rantai makanan terdapat makhluk hidup yang mempunyai peran sebagai produsen, konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). Pada kejadian rantai makanan terjadi suatu proses makan dan dimakan dalam suatu urutan tertentu. Dan setiap tingkat dari rantai makanan dalam sebuah ekosistem disebut juga dengan tingkat trofik.

  • Produsen yakni suatu organisme yang bisa menghasilkan atau membuat suatu zat makanan sendiri.
  • Konsumen primer (konsumen tingkat I), konsumen ini umumnya ditempati oleh hewan-hewan herbivora (pemakan tumbuhan). 
  • Konsumen sekunder (Konsumen tingkat II), umumnya ditempati oleh hewan- hewan carnivora (hewan pemakan daging) dan seterusnya.
  • Konsumen puncak, biasanya ditempati oleh hewan omnivore (hewan pemakan tumbuhan dan daging).


TINGKATAN TROFIK

tingkatan trofik itu kayak tangga di rantai makanan! bayangkan rantai makanan : rumput -> belalang -> katak -> ular. setiap langkah dalam rantai itu adalah tingkatan trofik. rumput adalah produsen (tingkat trofik 1), belalang pemakan rumput adalah konsumen primer (tingkat trofik 2), katak pemakan belalang adalah konsumen sekunder (tingkat trofik 3), dan ular pemakan katak adalah konsumen tersier (tingkat trofik 4). 

Jadi, tingkatan trofik adalah posisi suatu organisme/makhluk hodup dalam rantai makanan atau jaring-jaring makanan, berdasarkan bagaimana organisme tersebut memperoleh energi (apa yang mereka makan).

       Tingkat trofik 1 yakni suatu organisme yang bisa menghasilkan atau membuat suatu zat makanan sendiri yakni tumbuh-tumbuhan hijau bisa disebut juga sebagai produsen.

       Tingkat tropik 2 yaitu konsumen primer (konsumen tingkat I), konsumen ini umumnya ditempati oleh hewan hewan herbivora (pemakan tumbuhan). 

       Tingkat tropik 3 disebut juga dengan konsumen sekunder (Konsumen tingkat II), umumnya ditempati oleh hewan-hewan carnivora (hewan pemakan daging) dan seterusnya.

       Tingkat tropik tertinggi atau yang terakhir disebut juga dengan konsumen puncak, biasanya ditempati oleh hewan omnivore (hewan pemakan tumbuhan dan daging).


JENIS-JENIS RANTAI MAKANAN

Rantai makanan dapat dibagi menjadi empat jenis utama, diantaranya :

  • Rantai Makanan Perumput
Rantai makanan ini dimulai dari tumbuhan sebagai produsen di tingkat trofik pertama.
  • Rantai Makanan Detritus
Rantai makanan ini dimulai dari detritivor (organisme yang memakan sisa organik).
  • Rantai Makanan Parasit
Rantai makanan ini melibatkan organisme parasit yang mendapatkan manfaat dari organisme lain (host).
  • Rantai Makanan Safrofit
Rantai makanan ini dimulai dari penguraian jasad mati makhluk hidup oleh organisme safrofit (misalnya : bakteri, jamur, atau lumut kerat).


JARING-JARING MAKANAN

Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berkaitan pada satu ekosistem yang sama. Hal ini dapat terjadi karena dalam ekosistem yang luas, makhluk hidup yang sama bisa berada pada lebih dari satu rantai makanan. Jaring-jaring makanan dapat menghubungkan banyak konsumen dan juga predator sekaligus. Konsumen pada jarring-jarring makanan ini bisa memiliki peran yang berbeda.



PIRAMIDA MAKANAN

Piramida makanan sama seperti jaring-jaring makanan yang menggambarkan hubungan makan dan dimakan antarmakhluk hidup. Namun, pada piramida makanan kita dapat melihat banyak energi yang tersedia. Masing-masing peran pada piramida makanan diletakkan seperti gambar berikut.

Semakin rendah tingkatannya akan semakin banyak jumlah tumbuhan atau hewan yang termasuk di dalamnya. Sebaliknya, semakin tinggi tingkatannya,maka semakin sedikit jumlah hewan yang termasuk di dalamnya. Hal ini berkaitan dengan transfer energi yang terjadi antarmakhluk hidup,


TRANSFER ENERGI ANTARMAKHLUK HIDUP

Dalam sebuah ekosistem, makhluk hidup bisa menjadi sumber energi untuk makhluk hidup lainnya. Sumber energi berarti sumber makanan.

Energi merupakan kemampuan untuk dapat melakukan suatu pekerjaan serta menyebabkan perubahan-perubahan pada beberapa hal. Makhluk hidup, baik itu manusia, tumbuhan maupun hewan membutuhkan energi untuk dapat mempertahankan fungsi dari tubuh atau anatominya dan menjalani kehidupan.

Transfer energi adalah perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan-tingkatan berikutnya yang dimulai dengan sinar matahari, lalu berpindah ke produsen, berpindah lagi ke konsumen primer (herbivora), berpindah lagi konsumber tingkat tinggi atau karnivora hingga sampai ke dekomposer.

Contoh :  Tumbuhan mendapatkan energi dari cahaya matahari. Energi yang dihasilkan pada proses fotosintesis digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berbuah. Sisa energi yang masih tersimpan dalam tumbuhan akan diambil oleh hewan yang memakannya. Dengan demikian, hewan tersebut akan mendapatkan energi untuk tumbuh, bergerak, dan berkembang biak. Selanjutnya, sisa energi yang masih tersimpan akan diambil lagi oleh konsumen 2, dan seterusnya. Energi ini akan terus ditransfer antarmakhluk hidup sampai kembali lagi ke tumbuhan dalam bentuk humus di tanah.











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keseimbangan Ekosistem, Dampak Ketidakseimbangan Ekosistem, dan Upaya Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem dan Interaksi Antarmakhluk Hidup